Menu

Rusia Luncurkan Roket Soyuz ke Luar Angkasa Bawa Satelit Iran

Amastya 29 Feb 2024, 18:26
Satelit itu diluncurkan dari pangkalan peluncuran Vostochny Rusia /net
Satelit itu diluncurkan dari pangkalan peluncuran Vostochny Rusia /net

RIAU24.COM - Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan pada hari Kamis (29 Februari) bahwa mereka meluncurkan roket Soyuz ke luar angkasa membawa satelit penelitian Iran.

Satelit itu akan memindai topografi Iran dari orbit 500 kilometer.

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita AFP, peluncuran Pars-I dengan peluncur Soyuz-2.1b Rusia disiarkan langsung oleh televisi pemerintah di Iran.

Satelit itu diluncurkan dari pangkalan peluncuran Vostochny Rusia. Satelit ini memiliki berat 134 kilogram dan dilengkapi dengan tiga kamera.

Menurut Menteri Telekomunikasi Iran Issa Zareppur, satelit itu sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri (di Iran).

Selusin peluncuran satelit

Menteri Telekomunikasi Zareppur mengatakan bahwa Iran telah melakukan selusin peluncuran satelit selama dua tahun terakhir.

Pada bulan Januari, Teheran mengatakan bahwa mereka secara bersamaan meluncurkan tiga satelit ke orbit, hampir seminggu setelah peluncuran satelit penelitian oleh Garda Revolusi.

Barat telah memperingatkan terhadap peluncuran tersebut, mengatakan bahwa teknologi (yang digunakan dalam satelit) dapat digunakan untuk rudal balistik, AFP melaporkan.

Iran, sementara itu, mengatakan bahwa mereka tidak mencari senjata nuklir dan bahwa peluncuran satelit dan roket hanya untuk tujuan sipil atau pertahanan.

Peluncuran Kamis terjadi setelah Rusia meluncurkan satelit Khayyam penginderaan jauh Iran ke orbit dari Kazakhstan pada Agustus 2022, menimbulkan kontroversi bahwa Moskow mungkin menggunakan satelit itu untuk meningkatkan pengawasannya terhadap sasaran militer dalam perangnya di Ukraina.

'Kebocoran udara dari segmen Rusia ISS tidak menimbulkan bahaya'

Dalam berita ruang angkasa lainnya, pejabat Roscosmos pada hari Rabu mengakui kebocoran udara yang berkelanjutan dari segmen Rusia dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tetapi menunjukkan bahwa itu tidak menimbulkan bahaya bagi awaknya.

Para pejabat mengatakan bahwa spesialis sedang memantau kebocoran, dan kru secara teratur melakukan pekerjaan untuk menemukan dan memperbaiki kemungkinan bintik-bintik kebocoran.

Sebelumnya, manajer proyek stasiun NASA Joel Montalbano mengatakan bahwa kebocoran di segmen Rusia meningkat tetapi menekankan itu tetap kecil dan tidak menimbulkan ancaman bagi keselamatan kru atau operasi kendaraan.

(***)