Menu

Studi: Banyak Anak Muda Alami Ketidakbahagiaan yang Mirip dengan Krisis Paruh Baya

Amastya 21 Mar 2024, 04:10
Gambar representatif /Pexels
Gambar representatif /Pexels

RIAU24.COM Laporan Kebahagiaan Dunia 2024 telah mengungkapkan tren yang memprihatinkan yaitu kaum muda mengalami penurunan kebahagiaan, dengan fenomena yang disamakan dengan krisis paruh baya.

Para ahli yang dikutip di media telah menarik perhatian pada peran media sosial dalam memperburuk tren ini.

Sesuai data baru, yang telah disiapkan oleh Gallup dan mitranya, Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade keluar dari daftar 20 negara teratas.

Apa artinya ini?

Pengungkapan laporan itu menantang kebijaksanaan konvensional, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan mengikuti lintasan berbentuk U, mencelupkan di usia paruh baya sebelum rebound.

Temuan ini juga menunjukkan pergeseran penting dalam tingkat kebahagiaan, terutama di kalangan demografi yang lebih muda di seluruh Amerika Utara dan Eropa Barat.

Laporan ini menyoroti penurunan kesejahteraan yang signifikan di antara mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Amerika Serikat dikeluarkan dari daftar 20 negara paling bahagia. Pembalikan ini menandai keberangkatan dari tahun-tahun sebelumnya ketika orang Amerika yang lebih muda melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.

Di Inggris, orang-orang muda di bawah 30 peringkat lebih rendah dalam kebahagiaan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di negara-negara seperti Moldova dan Kosovo.

Sebaliknya, warga Inggris yang lebih tua menonjol di antara generasi tua yang paling bahagia di dunia. Temuan ini bertepatan dengan pesimisme yang berkembang di kalangan remaja Inggris mengenai prospek mereka.

Kesejahteraan masa kanak-kanak prediktor utama kepuasan hidup masa depan

Laporan tersebut menyerukan langkah-langkah legislatif untuk mengurangi dampak buruk media sosial pada kaum muda, termasuk pembatasan fitur seperti tombol dan pengguliran tak terbatas.

Wawasan laporan ini memperkuat pentingnya memprioritaskan kesejahteraan masa kanak-kanak selama tahun-tahun pra-remaja untuk kepuasan hidup di masa depan dan kesuksesan ekonomi.

Di antara 10 negara teratas, hanya Belanda dan Australia yang merupakan negara dengan populasi lebih dari 15 juta.

Di antara 20 negara teratas, hanya Kanada dan Inggris yang memiliki populasi lebih dari 30 juta, kata laporan itu.

(***)