Menu

Lebih Dari 70 Pengungsi Rohingya Tewas atau Hilang Ketika Perahu Terbalik di Perairan Aceh

Amastya 22 Mar 2024, 19:44
Tim penyelamat Indonesia menyelamatkan pengungsi Rohingya /X
Tim penyelamat Indonesia menyelamatkan pengungsi Rohingya /X

RIAU24.COM - Sekitar 70 Rohingya diduga tewas atau hilang setelah sebuah kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai provinsi Aceh di Indonesia, sementara 75 diselamatkan, lapor badan pengungsi UNHCR pada hari Jumat (22 Maret).

Dalam sebuah pernyataan bersama, UNHCR dan Organisasi Internasional untuk Migrasi menyatakan bahwa, jika jumlah korban tewas dikonfirmasi, itu akan menjadi kehilangan nyawa terbesar sepanjang tahun ini.

Enam dari migran diselamatkan oleh nelayan pada hari Rabu, yang memicu alarm.

Sebelumnya, tim penyelamat Indonesia meninggalkan kota Banda Aceh pada Rabu malam, beberapa jam setelah terbalik dan awalnya menghadapi tantangan menemukan kapal di perairan berombak di lepas pantai.

Tim penyelamat akhirnya menemukan perahu dan korban selamat sekitar tengah hari pada hari Kamis.

Perahu itu berlayar ke timur ketika mulai bocor, dan kemudian arus kuat memaksa perahu ke barat Aceh, menurut Amiruddin, seorang pemimpin masyarakat nelayan suku di daerah Aceh Barat.

Keenam orang yang diselamatkan mengklaim bahwa orang-orang masih berusaha bertahan hidup di kapal yang terbalik.

Rohingya telah melarikan diri dari negara Myanmar yang mayoritas beragama Buddha selama bertahun-tahun, karena mereka menghadapi penganiayaan, penolakan kewarganegaraan, dan persepsi umum sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan.

Menurut data UNHCR, lebih dari 2.300 Rohingya memasuki Indonesia tahun lalu, lebih banyak dari gabungan empat tahun sebelumnya.

Jumlah korban 2023 setidaknya 569 Rohingya tewas atau hilang ketika mencoba melarikan diri dari Myanmar atau Bangladesh adalah yang tertinggi sejak 2014, kata UNHCR pada Januari.

Babar Baloch, juru bicara UNHCR Asia, mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa ada 151 orang di kapal terbaru ini, sekitar 75 di antaranya telah dievakuasi oleh pihak berwenang setempat, sementara sisanya diduga tewas atau hilang.

Faisal Rahman, rekan perlindungan UNHCR di Aceh, mengatakan kepada Reuters bahwa Rohingya yang selamat berada dalam kondisi baik dan tinggal di gedung Palang Merah di Aceh Barat.

(***)