Dokter Tercengang saat Kunjungi RS di Gaza, Kondisi Anak-anak Sangat Miris
"Saat kami mencari pasien, tidak ada kamar," katanya. "Mereka berada di koridor di atas tempat tidur, kasur, atau selimut di lantai."
Sebelum perang, rumah sakit tersebut mempunyai kapasitas sekitar 160 tempat tidur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat ini terdapat sekitar 800 pasien, tetapi banyak dari 120 staf rumah sakit tersebut tidak dapat lagi masuk kerja.
Petugas kesehatan menghadapi perjuangan sehari-hari yang sama seperti pekerja lainnya di Gaza dalam mencari makanan untuk keluarga mereka dan berusaha memastikan keamanan bagi mereka. Banyak yang membawa anak-anak mereka ke rumah sakit agar tetap dekat dengan mereka, kata Abu Qassim.
"Sungguh menyedihkan," katanya.
Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang, juga tinggal di halaman rumah sakit, dengan harapan akan aman. Rumah sakit memiliki perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional, meskipun perlindungan tersebut dapat dicabut jika kombatan menggunakannya untuk tujuan militer.
Israel menuduh bahwa rumah sakit berfungsi sebagai pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata dan tempat persembunyian Hamas, tetapi hanya memberikan sedikit bukti visual. Hamas membantah tuduhan tersebut. Israel telah melakukan operasi skala besar di rumah sakit terbesar di Gaza, Shifa, untuk tujuan tersebut minggu lalu.