Menu

Tiongkok Memperkuat Dukungan Yuan di Tengah Rekor Kesenjangan Perbaikan

Amastya 11 Apr 2024, 15:55
Bank Rakyat Tiongkok, Beijing /Reuters
Bank Rakyat Tiongkok, Beijing /Reuters

RIAU24.COM - Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) telah menetapkan nilai tukar harian yuan pada 7,0968 per dolar, sebuah langkah yang menunjukkan upaya negara tersebut untuk mendukung mata uangnya sementara dolar memperoleh kekuatan.

Menurut Bloomberg, nilai tukar ini ditetapkan dalam kisaran perdagangan baru-baru ini, setelah yuan di luar negeri mengalami pelemahan terbesarnya dalam tiga minggu.

Penetapan tersebut, yang ditetapkan oleh PBOC pada pukul 09:15 waktu setempat, menentukan kisaran di mana yuan dapat diperdagangkan, kisaran tersebut dibatasi hingga 2 persen.

Kesenjangan antara penetapan harga dan ekspektasi pasar mencapai 1597 pips, menandai disparitas terluas yang tercatat sejak Bloomberg memulai survei hariannya pada tahun 2018.

“Perbaikan yang kuat hanya menggarisbawahi keinginan dan kemauan pembuat kebijakan untuk mengejar stabilitas RMB,” Bloomberg mengutip Christopher Wong, ahli strategi FX di Oversea-Chinese Banking Corp.

Dia lebih lanjut menambahkan, “Jelas perbaikan tersebut berada di luar perkiraan konsensus, namun perbaikan yang kuat menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan ingin mengirimkan pesan yang kuat kepada pasar.”

Nilai tukar referensi harian telah diawasi dengan cermat oleh para pengamat Tiongkok, yang bertujuan untuk mengetahui niat Beijing mengenai arah yuan.

Pengawasan ini terjadi ketika yuan bergerak mendekati batas bawah kisaran perdagangannya.

Meskipun ada manfaat yang bisa diberikan oleh pelemahan mata uang kepada eksportir negara tersebut, para pejabat tetap waspada terhadap tekanan yuan yang dapat berdampak buruk pada saham dan obligasi lokal.

Pada hari Rabu, yuan di luar negeri menutup perdagangan pada level terendah dalam dua minggu, dipengaruhi oleh lonjakan inflasi AS yang mendukung dolar dan imbal hasil Treasury.

Menurut pasar derivatif, terdapat indikasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga hanya dua kali pada tahun ini, dengan penurunan pertama diperkirakan pada bulan September.

Setelah penetapan tersebut, yuan di luar negeri mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,1 persen.

Penekanan PBOC pada stabilitas yuan berakar pada keyakinan bahwa penurunan tajam yuan dapat memicu lingkaran setan arus keluar modal dan devaluasi mata uang lebih lanjut.

Karena yuan berfungsi sebagai kekuatan penstabil di pasar valuta asing global dan bertindak sebagai jangkar bagi mata uang regional, peningkatan volatilitas yuan berpotensi mempengaruhi mata uang lainnya, termasuk dolar.

(***)