Menu

Memanas, Brigade Al-Quds Jihad Islam Palestina Serang Sderot Israel

Riko 13 Apr 2024, 20:11
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina, mengumumkan serangan roket ke Sderot Israel. Serangan itu seiring pengumuman gerakan Hizbullah Lebanon pada Jumat (12/4/2024) bahwa mereka telah menembakkan puluhan rudal ke posisi artileri Israel. 

“Brigade Al-Quds: Bersama dengan pasukan Omar al-Qassem, kami melakukan serangan roket ke Sderot dan permukiman di sekitar Jalur Gaza sebagai tanggapan atas kejahatan musuh Zionis terhadap rakyat kami,” ungkap pernyataan sayap militer Jihad Islam di Telegram dikutip Sindonews.

Militer Israel (IDF) mengatakan pada Jumat sekitar 40 peluncuran diidentifikasi melintasi wilayah Lebanon, beberapa di antaranya berhasil dicegat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. 

Penembakan itu terjadi di tengah laporan Teheran mungkin akan membalas serangan udara Israel baru-baru ini terhadap konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan beberapa anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Sementara itu, Inggris menyarankan warganya menghindari perjalanan ke Israel dan wilayah pendudukan Palestina karena kemungkinan serangan terhadap wilayah Israel dari Iran, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, dilansir Reuters. 

Dalam pembaruan terbarunya, Kementerian Luar Negeri Inggris menyarankan agar “semua perjalanan” tidak dilakukan ke Israel utara, Gaza, daerah dekat Gaza dan Tepi Barat, kecuali Yerusalem Timur dan Rute 1 antara Yerusalem dan Tel Aviv. 

Mereka juga menyarankan agar “perjalanan kecuali yang penting” tidak dilakukan ke seluruh wilayah Israel dan wilayah Palestina yang diduduki. Hal ini terjadi di tengah ketakutan akan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut terutama setelah tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting, tewas dalam serangan udara terhadap konsulat Iran di Suriah. 

Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Namun Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan juga tidak mengomentari aktivitasnya di Suriah.