Menu

Tanah Longsor di Tana Toraja Sulawesi Tewaskan 18 Jiwa dan 2 Orang Masih Hilang

Amastya 15 Apr 2024, 14:00
Banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya 26 orang di pulau Sumatra Indonesia bulan lalu, dengan hujan lebat menghancurkan ratusan rumah, dan menggusur ribuan orang /Reuters
Banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya 26 orang di pulau Sumatra Indonesia bulan lalu, dengan hujan lebat menghancurkan ratusan rumah, dan menggusur ribuan orang /Reuters

RIAU24.COM - Tanah longsor di pulau Sulawesi Indonesia pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 18 orang dengan upaya penyelamatan, termasuk anjing pelacak polisi, masih berlangsung untuk dua orang hilang, lapor pihak berwenang setempat, Senin (15 April).

Pemerintah daerah di Sulawesi Selatan juga melaporkan bahwa dua orang berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Tanah longsor, yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi, mempengaruhi dua desa di wilayah Tana Toraja, di Sulawesi Selatan dan menghancurkan empat rumah, menurut data mitigasi bencana negara itu pada hari Minggu.

Foto-foto desa yang terkena dampak yang disediakan oleh agensi menunjukkan tim penyelamat menjaring puing-puing untuk mencari korban selamat, dengan rumah-rumah rata dan direduksi menjadi papan kayu dan beton.

Upaya tanggap darurat telah diperumit oleh kondisi cuaca buruk dan kerusakan jalan ke daerah-daerah yang terkena dampak, sehingga menyulitkan kendaraan, termasuk ambulans untuk mengevakuasi korban, kata badan itu sebelumnya.

Terletak di pusat pulau Sulawesi, wilayah pegunungan Tana Toraja berjarak sekitar 300 km (186 mil) dari ibukota provinsi, Makassar.

Banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya 26 orang di pulau Sumatra Indonesia bulan lalu, dengan hujan lebat menghancurkan ratusan rumah, dan menggusur ribuan orang.

Musim hujan di Indonesia dimulai pada bulan Januari dengan badan meteorologi memperkirakan puncak kuartal pertama, terutama di pulau Jawa dan Sumatra.

(***)