RIAU24.COM - JPMorgan Chase telah mulai memberi tahu karyawan tentang pemutusan hubungan kerja, yang merupakan bagian dari upaya perampingan yang direncanakan bank untuk tahun 2025.

Kurang dari 1.000 karyawan akan diberhentikan pada bulan Februari dan bank berencana untuk mengumumkan pemotongan pada pertengahan Maret, Mei, Juni, Agustus dan September.

Terlepas dari PHK, JPMorgan Chase masih aktif merekrut di banyak area dan bekerja untuk menempatkan kembali karyawan yang terkena dampak.

Langkah ini digambarkan sebagai tinjauan rutin kebutuhan bisnis dan penyesuaian staf, oleh juru bicara bank, yang juga menyebutkan bahwa bank masih memiliki sekitar 14.000 posisi terbuka.

"Kami terus merekrut di banyak bidang dan bekerja keras untuk menempatkan kembali karyawan yang terkena dampak. Ini adalah bagian dari manajemen bisnis reguler kami dan berdampak pada sejumlah kecil karyawan," kata juru bicara tersebut.

PHK yang direncanakan JPMorgan Chase akan memengaruhi sekitar 0,3 persen dari total tenaga kerjanya, yaitu 317.233 karyawan pada akhir 2024.