Erick dan Boy Thohir Diduga Dalang dari Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga
RIAU24.COM - Pemilik PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. Garibaldi Thohir Alias Boy Thohir diduga ikut bermain dalam pusaran korupsi minyak mentah PT Pertamina patra Niaga.
Yang mana, kasus pengadaan minyak mentah PT Pertamina tra niaga ini sedang diusut dan diselidiki oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Boy diduga mengendalikan para pejabat Pertamina yang kini mendekam di tahanan.
Bedasarkan informasi yang dilandir dari Inilah.com, sumber dari internal Kejagung menyebut Boy diduga mengatur para pejabat pertamina in melalui dua orang kepercayaannya, R Harry Zunardi alias AI dan febri Prasetyadi Suparta alias Mr james.
Dari penelusuran, R Haryy Zunardi alias AI merupakan sosok yang menggantikan Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA). Harry ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 2019 atau saat Erick Thohir diangkat menjadi Menteri BUMN.
Melalui AI ini, Boy diduga mengatur enam pejabat Pertamina yang bertugas menangani masalah impor minyak.
"Mereka adalah Riva Siahaan, Yoki Firnandi, Maya Kusmaya, Sani Dinar Saifuddin, Edward Corne, Agus Purwono," kata sumber Inilah.com menyebutkan siapa saja yang diduga 'dibina' Boy Thohir melalui AI.
"Jadi secara tidak langsung (enam) tersangka orang Pak Boy yang dibina oleh AI," kata sumber Inilah.com menambahkan.
AI diduga ikut menangani masalah impor minyak bersama enam tersangka di kantor PT Jenggala Maritim.
Sementara terkait peran Febri Prasetyadi Suparta alias Mr James, sumber Inilah.com menyebutkan kalau James merupakan kepanjangan tangan Boy yang diduga mengatur segala aktifitas kegiatan hulu blok migas.
Dalam praktiknya, James alias Febri Prasetyadi Suparta mempunyai holding besar yang mengatur banyak pejabat Pertamina.
"Untuk aktifitas kegiatan hulu (blok Migas) yang mengkoordinir adalah Febri Prasetyadi Suparta atau biasa dipanggil James," kata Sumber Inilah.com
Setidaknya ada 21 nama yang kemudian berada di 'holding' Febri Prasetyadi alias James.
"Chalid Said Salim (Dirut Pertamina Hulu Energi), Wiko Migantoro (Wadirut PHE), Alfian Nasution (Direktur Infrastruktur dan logistic), M Arifin, Anto Sunaryanto, Setyo Edi, Irvan Zainuri, Edi Susanto, Oskar, Harry Widodo, Djuantono, Andre Widjanarko, Stenley Iriawan, Bahtiar Surya, Asep Disasmita, Farid Iskandar, Donzyn, Appriandi, Bayu Kusumatri, Gatot Kurnia, Ketut Laba," ujar sumber menuturkan
Selain itu terdapat nama lain yang juga diduga menjadi binaan James. "Mereka adalah Arief Setiawan H, Ratih Esti Prihartini, Harry Budi Sidarta (Kawan dekat Gading), Danief Danusaputro, Andri Widiasti," ujar sumber itu.
Sementara itu, dari penelusuran Inilah.com, nama Febri Prasetyadi Soeparta alias James sempat juga terseret dalam kasus dugaan korupsi mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Febri diduga memberikan uang sebesar 700 ribu dolar AS kepada Rudi Rubiandini. Pelatih golf yang juga orang kepercayaan Rudi Rubiandini, Deviardi menyebut Febri merupakan orang kepercayaan Boy Thohir.
"Saya disuruh Pak Widodo ketemu orang bernama Febri, Febri ini orang kepercayaan Pak Boy Thohir," kata Deviardi, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 28 November 2013 silam.
"Saya dikasih uang 700 ribu dolar AS, saya sendiri juga ikut menghitung dengan Febri, pemberian uang itu dilakukan di kamar hotel, Febri mengatakan tolong serahkan ini ke Pak Rudi," tambah Deviardi.
(***)