Menu

Peringatan Kepala NATO: Rusia Ingin Menempatkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amastya 13 Apr 2025, 21:50
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte /net
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte /net

Rutte menambahkan bahwa tindakan Rusia seperti itu akan melanggar Perjanjian Luar Angkasa 1967, yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet saat itu.

Perjanjian internasional yang ditandatangani oleh 114 negara untuk mencegah perlombaan senjata masih menjadi kerangka hukum antariksa internasional dan melarang penyebaran senjata pemusnah massal di luar angkasa.

Namun, para kritikus menunjukkan bahwa perjanjian tersebut tidak sepenuhnya mengesampingkan aktivitas militer di luar angkasa dan mungkin tidak mengatasi bahaya yang berasal dari sistem satelit modern.

"Sekutu NATO beradaptasi dengan tantangan di luar angkasa, termasuk berbagi intelijen dan membangun pusat komando luar angkasa nasional, tetapi juga mengembangkan satelit yang lebih kecil yang lebih mudah dikendalikan dan lebih terlindungi," tambahnya.

“Dalam beberapa tahun terakhir, luar angkasa menjadi semakin padat, berbahaya, dan tidak dapat diprediksi. Kita tahu bahwa persaingan di luar angkasa sangat ketat dan semakin sengit. Dan tidak hanya dalam hal komersial. Ini memengaruhi seluruh keamanan kita,” katanya.

“Dengan sekitar 7.000 satelit yang saat ini mengorbit Bumi, sistem berbasis luar angkasa secara langsung memengaruhi cara hidup kita,” kata Rutte, mantan perdana menteri Belanda.

Halaman: 123Lihat Semua