Dari Abu ke Akar Kehidupan: Menanam Ulang Harapan Lewat Kolaborasi Hijau
Namun keberhasilan ini tidak berdiri sendiri. APRIL Group telah membangun inisiatif APRIL2030, sebuah komitmen jangka panjang yang mencakup target ambisius seperti nol emisi karbon bersih, nol deforestasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengelolaan lanskap berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan. Melalui pemanfaatan teknologi satelit untuk deteksi dini kebakaran, penggunaan energi terbarukan, dan penanaman berbasis data, perusahaan ini memberi contoh bahwa bisnis dapat berjalan seiring dengan pelestarian.
Asia Pacific Rayon (APR), sebagai produsen viscose rayon pertama di Asia Tenggara yang terintegrasi dari hulu ke hilir, juga menunjukkan bahwa produk tekstil ramah lingkungan bisa menjadi peluang ekonomi baru. Dengan memanfaatkan serat dari tanaman yang dapat diperbarui dan memperkerjakan tenaga kerja lokal, APR menjadi wajah baru dari industri tekstil berkelanjutan.
Namun demikian, tanggung jawab melindungi hutan tidak bisa dibebankan hanya pada sektor swasta. Pemerintah harus hadir sebagai pengawal keberlanjutan yang adil. Regulasi yang progresif, insentif untuk masyarakat adat dan petani kecil, serta penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat lokal adalah syarat mutlak untuk menjaga momentum perubahan ini.
Media juga memegang peran penting. Melalui karya jurnalistik yang menggali dari akar persoalan dan mendekatkan pembaca pada kisah nyata warga, media bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menyuarakan nurani. Inisiatif seperti Anugerah Jurnalistik APRIL-APR (AJAA) menjadi panggung penting bagi jurnalis daerah untuk menunjukkan bahwa kisah tentang hutan bukan melulu soal bencana, tetapi juga tentang harapan, inovasi, dan ketahanan masyarakat.
Jurnalis yang menulis dengan hati dan keberpihakan pada masa depan bumi adalah mitra penting dalam gerakan keberlanjutan. Mereka menapaki jejak perubahan, merekam kisah petani, mencatat keberhasilan program, serta menyorot kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Di tangan mereka, isu lingkungan bukan hanya berita satu hari, tetapi narasi panjang tentang kehidupan.
Jika kita ingin Indonesia yang lebih hijau, lebih tangguh menghadapi perubahan iklim, dan lebih adil secara sosial, maka keberlanjutan harus menjadi kesadaran bersama. Hutan bukan sekadar aset ekonomi, tetapi warisan ekologis dan kultural yang tidak tergantikan. Menjaganya berarti menjaga hidup kita sendiri.