Rusia Mencabut Penunjukan 'Organisasi Teroris' Taliban Setelah 2 Dekade
Perang Soviet-Afghanistan, yang menyebabkan ribuan pemuda Soviet tewas dan terluka, mengakibatkan kekalahan menyengat bagi Moskow yang mempercepat runtuhnya Uni Soviet.
Moskow memasukkan Taliban ke dalam daftar hitam terorisnya pada tahun 2003 atas dukungannya untuk separatis di Kaukasus Utara.
Tetapi kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan pada tahun 2021 telah memaksa Rusia dan negara-negara lain di kawasan itu untuk mengubah taktik saat mereka bersaing untuk mendapatkan pengaruh.
Rusia adalah negara pertama yang membuka kantor perwakilan bisnis di Kabul setelah pengambilalihan Taliban, dan telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Afghanistan sebagai pusat transit untuk gas menuju Asia Tenggara.
Pada Juli 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Taliban sebagai sekutu dalam memerangi terorisme.
Baik Rusia dan pihak berwenang Taliban telah berusaha untuk memberantas Negara Islam-Khorasan (IS-K), sebuah kelompok Islamis yang bertanggung jawab atas serangan mematikan di Afghanistan dan Rusia, termasuk serangan di gedung konser Moskow pada Maret 2024 yang menewaskan 145 orang.