Menu

Kisah Inspiratif Siska Retno Sari, Berdamai dengan Hemofilia Untuk Jalani Hidup dengan Normal

Devi 18 Apr 2025, 00:06
Siska Retno Sari, satu-satunya wanita pengidap hemofilia di Pekanbaru
Siska Retno Sari, satu-satunya wanita pengidap hemofilia di Pekanbaru

Wanita berusia 37 tahun ini tak pernah menyangka jika ada sesuatu yang tak biasa dengan kondisi tubuhnya.

Kecurigaan tersebut dirasakannya saat ia selesai menjalani operasi batu ginjal pada tahun 2022 lalu.

"Saya mengidap hemofilia itu diketahui tahun 2022 pasca operasi batu ginjal. Memang sebelum operasi, APTT sudah memanjang. Saat itu dokter belum curiga walau setiap hendak dijadwalkan operasi, selalu gagal,” ujar wanita berhijab ini.

Sebagai informasi, APTT (activated partial thromboplastin time) adalah tes darah yang mengukur waktu pembekuan darah. Tes ini digunakan untuk menilai fungsi faktor pembekuan darah dan mendiagnosis kelainan pembekuan darah. 

Namun karena memiliki keinginan untuk sembuh, Siska memilih untuk segera dilakukan operasi, meski dengan catatan tidak boleh turun dari tempat tidur.

"Pasca operasi tangan saya membiru. Saya sampai memeriksakan diri ke dua dokter penyakit dalam, tapi penyebabnya tidak diketahui. Namun ketika saya dibawa ke dokter bedah, barulah dokter curiga dengan kondisi tubuh saya. Saya segera dirujuk dan barulah diketahui jika saya mengidap hemofilia A," jelas Siska.

Halaman: 123Lihat Semua