Menteri Perindustrian Apresiasi Peran APR dalam Ekosistem Mode Ramah Lingkungan
Sebagai produsen serat viscose-rayon terbesar dan terintegrasi di Indonesia, APR menekankan bahwa pertumbuhan industri tekstil yang berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui komitmen terhadap praktik produksi bertanggung jawab dan kolaborasi lintas sektor.
“Indo Intertex 2025 menjadi momen penting bagi APR untuk menyampaikan visi kami dalam mendukung masa depan industri tekstil yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa melalui penyediaan serat yang diproduksi secara bertanggung jawab dan inovasi berbasis kemitraan, kami dapat mendorong transformasi industri tekstil yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” kata Aryo Oetomo.
Serat viscose-rayon APR dihasilkan dari bahan baku terbarukan, dapat dilacak, dan biodegradable, menjadikannya pilihan material yang mendukung mode berkelanjutan. Produk ini juga memenuhi standar OK Biodegradable, serta tersertifikasi OEKO-TEX® dan FKT “Medically Tested – Tested for Toxins”, yang menjamin keamanan produk untuk kulit karena bersifat hipoalergenik.
Secara operasional, APR juga mengikuti standar industri global, termasuk European Union Best Available Techniques (EU BAT) dan level Aspirational dalam standar Zero Discharge of Hazardous Chemicals Man-made Cellulosic Fibres (ZDHC MMCF). Semua ini menjadi bagian dari target produksi bersih dalam kerangka APR2030, yang mengedepankan sistem closed-loop atau siklus tertutup dalam produksi.
Partisipasi APR tahun ini juga menandai kehadiran perdana Jakarta Fashion Hub (JFH) di Indo Intertex. Diresmikan pada 2021, JFH hadir sebagai ruang kolaboratif bagi desainer, jenama fesyen, mahasiswa, hingga pelaku industri untuk bersama-sama mendorong ekosistem fashion berkelanjutan.
Di pameran ini, JFH menyelenggarakan serangkaian kegiatan interaktif seperti konsultasi kain gratis, lokakarya eco-printing dan patchwork, serta diskusi kreatif bersama mitra seperti KaIND, Sparks Fashion Academy, Torenda, dan Fashion Crafty.