Prabowo Kumpulkan Pasukan Rapat di Istana saat Jokowi di Kirim ke Vatikan dan Isu Pemakzulan Gibran Mencuat, Ada Apa?
Dalam diskusi bersama jurnalis senior Harsubeno Arief di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyoroti kemungkinan pemakzulan Gibran yang semakin santer dibicarakan. Hal ini, menurutnya, bukan sekadar manuver politik, melainkan respons atas kondisi global yang menuntut pemimpin dengan kapasitas mumpuni.
Dia menyebut Gibran gagal menunjukkan kapasitas sebagai wakil presiden. Ia bahkan menilai Gibran lebih ingin menonjolkan diri dibandingkan menunjukkan kemampuan.
"Ya, dalam kompleksitas isu dunia ini, masuk lagi isu kelihatannya tidak akan pernah tenggelam, yaitu isu kondisi, kapasitas dan kedudukan legitimasi dari wakil presiden, yang dipersoalkan terus, dan pada akhirnya dipersoalkan oleh semua kalangan," kata Rocky.
"Karena makin terlihat, bahwa Pak Gibran ini semakin ingin menonjolkan diri, bukan lagi menunjukkan diri, gagal terus," lanjut Rocky.
Rocky menyoroti latar belakang politik Gibran yang menurutnya dipaksakan. Ia menyebut, keputusan Presiden Joko Widodo menyodorkan anaknya terlalu dini ke panggung politik sebagai bentuk “salah asuh”.
Menurut Rocky, tantangan geopolitik global saat ini menuntut peran aktif seorang wakil presiden dalam menyusun konsep kebijakan. Namun ia menilai Gibran tidak mampu mengemban peran itu.