Bank Dunia Sebut 172 Juta Warga RI Miskin, Rocky Gerung: Prabowo Dihadapkan Warisan Ekonomi Gagal Jokowi
"Ketika 172 juta orang miskin, lalu Gibran bicara giliran kita... publik tentu marah. Anak muda lain bertanya, 'giliran siapa?'" ucap Rocky tajam.
Ia menilai, pidato semacam itu tak punya dasar akademis maupun strategi yang konkret untuk menyelamatkan mayoritas rakyat dari jebakan kemiskinan. Harapan tanpa arah kebijakan hanya akan memperuncing ketidakpuasan sosial.
Pemerintahan Prabowo menyiapkan program makan siang gratis, penguatan koperasi, dan food estate sebagai agenda populis. Namun Rocky mempertanyakan apakah kebijakan itu memiliki rasionalitas ekonomi yang memadai, atau hanya sekadar kosmetik politik.
“Jika APBN bolong, lalu tiga program populis digeber tanpa perhitungan, itu berbahaya. Harus ada prioritas. Tidak bisa semua dibiayai serentak,” tegas Rocky. Ia menambahkan bahwa upaya populis mesti menyentuh rakyat secara nyata, bukan hanya simbolik.
Rocky juga menilai, kondisi global yang memburuk, ditambah ketegangan politik domestik akibat kemiskinan yang sistemik, akan memaksa Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Bahkan, menurutnya, Wakil Presiden pun perlu dipertimbangkan jika tidak mampu menavigasi tantangan zaman.
"Ini bukan soal figur. Ini soal kompetensi. Kalau wapres tidak bisa berpikir strategis, maka krisis sosial akan sulit diredam," tukasnya.