Diperingati Tiap 1 Mei, Begini Asal-usul Hari Buruh
Di Eropa, pada 1 Mei awalnya dikenal sebagai festival rakyat tradisional (May Day). Namun, maknanya berubah seiring waktu menjadi simbol gerakan buruh.
Salah satu negara yang mendukung perayaan ini adalah Uni Soviet. Sebab, mendukung perayaan itu dianggap bisa mendorong solidaritas pekerja di Eropa dan Amerika Serikat dalam menentang kapitalisme.
Di Uni Soviet dan negara-negara blok Timur, 1 Mei menjadi hari libur penting yang dirayakan dengan parade besar, termasuk di Lapangan Merah Moskow, yang dipimpin oleh pejabat tinggi dan Partai Komunis untuk menghormati para pekerja sekaligus menunjukkan kekuatan militer.
Sementara itu, pada 1894, Presiden AS Grover Cleveland, menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional untuk menghormati para pekerja. Hari Buruh yang pertama kali diperingati di AS kemudian menyebar ke Eropa hingga Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (30/4), perayaan Hari Buruh di Indonesia pertama kali diadakan pada 1 Mei 1918. Saat itu, Hari Buruh diselenggarakan oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.
Ide perayaan ini muncul setelah Adolf Baars, seorang tokoh kolonial, menyuarakan kritik terhadap rendahnya harga sewa tanah milik para buruh yang digunakan untuk perkebunan.