Menu

Dari Hutan Jadi Harapan: Upaya RAPP dan Rumah Madu Andalan Angkat Potensi Madu Sialang

Devi 10 May 2025, 22:52
Dari Hutan Jadi Harapan: Upaya RAPP dan Rumah Madu Andalan Angkat Potensi Madu Sialang
Dari Hutan Jadi Harapan: Upaya RAPP dan Rumah Madu Andalan Angkat Potensi Madu Sialang

Berjalan dari satu desa ke desa lainnya, Tengku Indra Mulyadi yang merupakan ketua Kelompok Rumah Madu Andalan sejak 2018 ini mendatangi para petani madu sialang untuk dikumpulkan dan diolah di Rumah Madu Andalan.

“Biasanya setiap desa ada 2-3 pohon sialang, dan yang terbanyak ada di desa Sangar, Kecamatan Meranti dengan total ada 58 pohon” ujar lelaki yang akrab disapa Ujang ketika di wawancarai Sabtu, (10/5/2025).

Madu madu yang sudah terkumpul itu akan diolah sehingga menjadi madu yang sudah siap konsumsi dan diberi nama “Madu Foresbi”. Penamaan Madu Foresbi ini datang dari penyebutan lebah hutan dalam bahasa Inggris namun ditulis dalam ejaan Indonesia.

“Foresbi itu sebenarnya dari penyebutan lebah hutan dalam bahasa inggris “forest bee” hanya saja dituliskan menjadi merk produk tetapi dengan ejaan dalam bahasa Indonesia menjadi foresbi” ucap Ujang sembari tertawa.

Madu Foresbi ini merupakan satu satunya produk dari Kelompok Rumah Madu Andalan ini, hanya saja tersedia dalam beberapa bentuk kemasan, mulai dari kemasan botol 1 kg hingga kemasan sachet yang mudah dibawa kemana-mana.

Dalam menjalankan Kelompok Rumah Madu Andalan ini, Ujang tidak sendiri, ia bersama dengan tujuh orang lainnya. Menariknya, terdapat satu-satunya anggota kelompok wanita, bernama Dila Permata Sari. Dila berperan penting dalam pengelolaan administrasi, keuangan, desain kemasan, hingga pemasaran madu. Perannya menunjukkan bahwa ekonomi hijau bukan hanya soal alam, tapi juga inklusi sosial, termasuk pemberdayaan perempuan.

Halaman: 123Lihat Semua