Menu

AS-China Memangkas Tarif Setelah Perang Dagang Mencapai Puncaknya

Amastya 13 May 2025, 14:14
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengadakan konferensi pers setelah perundingan dagang dengan Tiongkok, di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2025 /Reuters
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengadakan konferensi pers setelah perundingan dagang dengan Tiongkok, di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2025 /Reuters

Sementara Beijing bersikeras tidak ingin memulai perang dagang, Wakil Perdana Menteri He mengatakan kepada Reuters bahwa Tiongkok siap berjuang sampai akhir.

Konsekuensinya langsung dan parah. Bloomberg Economics memperkirakan bahwa hampir $300 miliar dalam perdagangan lintas batas hilang hanya dalam kuartal pertama tahun 2025, yang memicu kekhawatiran resesi di seluruh pasar global. 

Dampaknya sangat terasa di berbagai sektor.

Raksasa teknologi seperti Apple, NVIDIA, dan Tesla mengalami peningkatan biaya produksi dan penundaan, dengan S&P Global melaporkan bahwa lebih dari 60 persen perusahaan elektronik AS mengalami gangguan rantai pasokan yang parah pada Maret 2025.

Di sektor otomotif, tarif yang saling berbalas pada kendaraan dan komponen menghancurkan ekspor di kedua belah pihak, yang mendorong beberapa produsen global untuk merelokasi operasi, menurut Automotive News China.

Bahkan konsumen Amerika rata-rata pun tak luput, harga barang elektronik, pakaian, dan furnitur melonjak, sebagian besar diimpor dari China.

Halaman: 234Lihat Semua