Menu

Kubah Emas AS: Awal dari Perlombaan Senjata Baru

Amastya 1 Jun 2025, 17:57
Donald Trump /AFP
Donald Trump /AFP

Artefak teknologi seperti Kubah Emas tampaknya sebagian besar bersifat strategis dan teknis. Namun, teknologi sering kali bergerak lebih cepat daripada diplomasi. Senjata-senjata ini, baik yang bersifat ofensif maupun defensif, mewujudkan politiknya sendiri, terlepas dari anarki dalam urusan internasional. Politik ini dapat terjadi baik berdasarkan rancangan teknologi atau berdasarkan konsekuensi kegunaannya.

“Untuk mengenali dimensi politik dalam bentuk teknologi tidak mengharuskan kita mencari konspirasi sadar atau niat jahat. Misalnya, teknologi nuklir pada dasarnya tersentralisasi dan memerlukan fasilitas canggih serta kontrol yang eksklusif untuk otoritas dan kekuasaan,” kata Winner.

Di sisi lain, teknologi surya bersifat demokratis; teknologi ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh individu dalam skala mikro.

Golden Dome bukan hanya sekadar perisai pertahanan; ia mewujudkan ambisi ekspansionis masyarakat kita. Ia memulai perlombaan senjata antara negara adikuasa seperti AS, Rusia, Cina, Korea Utara, dan masih banyak lagi. Nasib Perjanjian Luar Angkasa 1967 tergantung pada seutas benang. Ini mungkin hanya permulaan era baru persaingan militer yang melampaui atmosfer Bumi,” pungkasnya.

(***)

Halaman: 34Lihat Semua