Menu

Polemik Tambang Nikel Jadi Sorotan Publik, Begini Nasib Raja Ampat Kini

Rizka 12 Jun 2025, 11:09
Raja Ampat
Raja Ampat

RIAU24.COM Kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya belakangan menjadi sorotan publik. Ekosistem pariwisata kawasan Raja Ampat terancam dengan industri tambang nikel. 

Awal mula mencuatnya isu soal Kawasan Raja Ampat berawal ketika anggota Greenpeace bersama empat pemuda asal Raja Ampat Indonesia melakukan aksi damai saat Wakil Menteri Luar Negeri, Arief Havas Oegroseno, berpidato dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference 2025 di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Aktivitas tambang nikel di beberapa pulau di Raja Ampat, di antaranya Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran disebut telah menyebabkan kerusakan ekosistem hutan yang sangat signifikan. 

"Lebih dari 500 hektar hutan dan vegetasi alami di tiga pulau tersebut telah dibabat habis," ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik dalam keterangannya. 

Raja Ampat dengan ekosistem pesisir dan laut yang kaya menawarkan banyak jasa lingkungan yang menyediakan beragam manfaat biologis dan sosial-ekonomi yang penting. Pariwisata dan perikanan menjadi pendapatan utama sekaligus sumber makanan bagi masyarakat lokal. 

Greenpeace juga mendokumentasikan bukti adanya limpasan tanah akibat aktivitas tambang yang menyebabkan sedimentasi di pesisir laut. 

Halaman: 12Lihat Semua