Keluar dari Tim, Arkeolog Ini Bongkar 5 Kejanggalan dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia
Rapat konsepsi penyusunan buku sejarah itu pun baru terjadi pada Januari awal tahun ini. Dirinya yang sudah berpengalaman menerbitkan buku menyatakan, penulisan biasanya membutuhkan waktu lima tahun.
Bahkan, dalam menyusun buku Indonesia Dalam Arus Sejarah (IDAS), tim membutuhkan waktu hingga sepuluh tahun sejak disusun tahun 2002 hingga terbit tahun 2012.
"Sepuluh tahun paling tidak prosesnya hingga menghasilkan sebuah buku. Saya waktu itu menyatakan, kok bisa secepat itu? Saya bilang, apakah mungkin? Tapi, yang lain meyakinkan betul, oke karena ini bukan data baru, bukan mulai dari nol dan sebagainya. Oke, saya ikuti itu," beber Truman.
Kejanggalan Kedua: Konsepsi Penulisan Buku
Kejanggalan kedua ada pada konsepsi penulisan buku. Konsepsi ini disusun oleh editor umum arahan penguasa. Ia khawatir, konsepsi yang tidak dibuat langsung oleh para sejarawan ini membuat sejarah disesuaikan ulang sesuai keinginan penguasa, bukan murni atas fakta.
"Janganlah menyusun konsepsi itu di bawah arahan penguasa. Ketika kita mau menyusun sebuah buku, apalagi ini buku kebangsaan, apalagi ini buku berseri, mestinya didahului oleh semacam seminar-seminar," ucap Truman.