Layanan Cuci Darah di RS Terbesar Gaza Tutup, Ratusan Pasien Terancam Meninggal
"Penutupan unit dialisis di Rumah Sakit al-Shifa hari ini berarti kematian yang tak terelakkan bagi ratusan pasien," sambungnya.
Sebelumnya, pada Juli 2024 Kota Gaza hampir kehilangan seluruh kapasitas produksi airnya. Sekitar 88 persen sumur air dan 100 persen pabrik desalinasinya rusak atau hancur.
Kerusakan infrastruktur air ini membuat staf medis kesulitan mendapatkan air bersih yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin dialisis. Beberapa sesi dialisis pun dibatalkan karena kekurangan air.
"Kami sudah kesulitan dengan transportasi, sering kali berjalan kaki sambil mendorongnya di kursi roda untuk mencapai rumah sakit," beber Sayed, salah satu warga setempat.
"Karena krisis bahan bakar, taksi jarang tersedia. Terkadang kami melewatkan sesi dialisisnya sama sekali saat mencari taksi, atau karena kami datang terlambat."
Hari Kematian yang Tak Terelakkan