Netanyahu dan Trump Bahas Rencana Relokasi Warga Gaza: Dikecam sebagai Pemindahan Paksa
RIAU24.COM -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi setelah keduanya secara terbuka membahas rencana relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza.
Keduanya menyebut pemindahan itu sebagai bagian dari upaya memberikan masa depan yang lebih baik bagi penduduk Gaza yang terdampak konflik.
“Saya pikir Presiden Trump memiliki visi yang cemerlang. Itu disebut pilihan yang bebas,” ujar Netanyahu dilansir dari akun Tiktok @cp24brakingnews pada Selasa(8/7).
“Anda tahu, jika orang ingin tinggal, mereka bisa tinggal. Tapi jika mereka ingin pergi, mereka harus bisa pergi. Gaza seharusnya tidak menjadi penjara. Itu harus menjadi tempat terbuka dan memberi orang pilihan bebas,” tambahnya.
Netanyahu menyatakan bahwa Israel kini tengah bekerja sama secara erat dengan Amerika Serikat untuk menyusun rencana relokasi tersebut, termasuk menghubungi negara-negara lain yang bersedia menampung warga Palestina.
Sementara itu, Donald Trump menegaskan bahwa dukungan dari negara-negara di sekitar Israel telah berjalan baik.