Gibran ke Papua? Rocky Gerung Bongkar Tugas Berat dari Prabowo
“Kalau di IKN, ya ngapain? Di sana Gibran mau urus apa? Sampah? Kan nggak ada krisis di sana,” ujarnya dengan nada satir.
Baginya, penempatan di Papua bisa memiliki dimensi strategis yang jauh lebih besar. Selain memperkuat kehadiran negara, juga bisa menjadi tempat belajar bagi Gibran soal politik internasional, terutama terkait isu-isu regional seperti ketegangan Indonesia-Australia, keberadaan pangkalan militer AS di Darwin, dan gerakan separatis di kawasan Pasifik Selatan.
Dibayangi Isu Dinasti dan Skandal Keluarga Jokowi
Penugasan ini juga datang di tengah badai politik yang menghantam keluarga Jokowi. Gibran tengah menghadapi dorongan pemakzulan, Bobby Nasution dikaitkan dengan kasus OTT, dan isu lama soal ijazah palsu Presiden Jokowi kembali mengemuka.
Menurut Rocky, wacana Gibran berkantor di Papua bisa dibaca sebagai manuver untuk mengalihkan sorotan publik dari isu-isu pelik tersebut. Namun ia memperingatkan, jika hanya bersifat kosmetik, maka langkah ini justru bisa menjadi bumerang politik.
“Kalau ini cuma plot dari alam semesta untuk nutupin semua beban politik keluarga Jokowi, ya akan ketahuan juga. Publik kita nggak sebodoh itu,” tegasnya.