Menu

Gibran ke Papua? Rocky Gerung Bongkar Tugas Berat dari Prabowo

Zuratul 11 Jul 2025, 09:26
Pengamat Politik Indonesia Sekaligus Filsuf Rocky Gerung. (Tangkapan layar)
Pengamat Politik Indonesia Sekaligus Filsuf Rocky Gerung. (Tangkapan layar)

Ia menekankan bahwa tugas seberat Papua tidak boleh dijadikan proyek pencitraan belaka. “Papua terlalu serius untuk dijadikan panggung sandiwara politik,” tambahnya.

Apa yang Dipertaruhkan?

Apabila Gibran menerima tugas ini dan mampu menjalankannya dengan baik, Rocky melihat itu bisa menjadi momen krusial untuk membangun otoritas politik pribadi yang terpisah dari bayang-bayang ayahnya. Namun jika ditolak, ditunda, atau gagal dijalankan, akan ada konsekuensi besar dalam persepsi publik.

“Kalau Gibran nggak siap, publik akan bertanya: memangnya dia pantas jadi wapres? Kalau dia tolak, orang akan bilang: oh, dia memang nggak mampu. Dan itu akan memperkuat tuntutan pemakzulan yang sekarang mulai digaungkan,” jelas Rocky.

Antara Strategi Prabowo dan Ujian Moral Jokowi

Rocky juga melihat ini sebagai bagian dari strategi besar Prabowo yang kemungkinan akan lebih banyak terlibat dalam urusan internasional dalam lima tahun ke depan. Maka urusan domestik—khususnya di wilayah konflik seperti Papua—perlu ditangani figur kuat dari dalam negeri.

Halaman: 345Lihat Semua