Produsen Mobil Warisan Asia Teguh Menentang Tarif AS, Fokus pada Strategi 'America First'
Setelah dicemooh karena kualitasnya yang dianggap rendah pada tahun 1980-an, merek ini telah berhasil membangun pengakuan di AS, yang menjadi semakin penting setelah ketegangan antara Tiongkok dan Korea Selatan, serta kebangkitan produsen kendaraan listrik lokal di Tiongkok.
Menavigasi tarif: Kemungkinan lebih banyak investasi
Meskipun tarif impor kendaraan telah membuat pasar AS semakin menantang, produsen mobil Asia kemungkinan besar tidak akan mengurangi investasi mereka.
Toyota dan Hyundai, yang telah berinvestasi miliaran dolar di pabrik-pabrik manufaktur AS, justru berfokus pada peningkatan kapasitas produksi untuk melindungi pangsa pasar mereka.
Dalam sebuah acara di Gedung Putih pada bulan Maret, Hyundai mengumumkan rencana investasi sebesar $21 miliar, yang mencakup pembangunan pabrik baja dan peningkatan kapasitas produksi di AS menjadi 1,2 juta kendaraan per tahun.
Toyota juga terus memperluas jangkauan manufakturnya, dengan 1,3 juta kendaraan diproduksi di AS pada tahun 2024, yang mencakup lebih dari separuh kendaraan yang dijualnya di sana.