Menu

Pabrik-pabrik di Tiongkok Pangkas Jam Kerja dan Upah Karena Tarif AS Menekan Margin Ekspor

Amastya 12 Aug 2025, 20:00
Seorang karyawan bekerja di lini produksi sebuah pabrik di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok /Reuters
Seorang karyawan bekerja di lini produksi sebuah pabrik di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok /Reuters

"Kita tidak ingin pabrik kita bangkrut, ayo kita lakukan bersama," tambahnya

Gencatan tarif menawarkan keringanan sementara

Tekanan ini muncul bahkan ketika Washington dan Beijing memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari minggu ini, mencegah bea masuk kembali ke level tiga digit seperti pada bulan April.

Namun, Reuters mencatat bahwa meskipun tingkat pengangguran resmi Tiongkok masih sekitar 5%, pengangguran terselubung semakin memburuk, sebuah tren yang menurut para ekonom mengikis pendapatan, kepercayaan diri, dan daya beli pekerja.

Kepala ekonom Natixis Asia-Pasifik, Alicia Garcia-Herrero, mengatakan kepada Reuters bahwa model ekspor justru merugikan pekerja, alih-alih perusahaan.

"Jika Anda perlu mengekspor dengan kerugian, jangan ekspor," ujarnya, memperingatkan akan adanya spiral harga yang lebih rendah, upah yang lebih rendah, dan konsumsi yang lebih lemah.

Halaman: 123Lihat Semua