Ferry Irwandi Beberkan 2 Faktor Pemicu Aksi MAssa Berujung Ricuh
“Apa pun alasannya, penembakan gas air mata ke dalam kampus tidak bisa dibenarkan. Kampus adalah ruang akademik, bukan arena perang,” tuturnya.
Di sisi lain, Ferry mengakui adanya perilaku brutal dari sebagian massa yang turut memperkeruh keadaan. Namun, dia membedakan antara kelompok tersebut dengan mahasiswa yang turun ke jalan membawa aspirasi jelas.
“Kita tidak bisa menyamakan semuanya. Ada mahasiswa yang menyampaikan tuntutan, dan ada juga massa yang berbuat anarkis. Itu dua hal berbeda,” ucapnya.
Ferry mengingatkan bahwa membaca situasi dengan tepat sangat penting agar langkah pemerintah tidak salah arah.
“Kalau masalah dasarnya salah dibaca, maka penyelesaiannya juga akan melenceng. Ini yang harus hati-hati, karena menyangkut kepercayaan publik dan nyawa orang," kata dia.
(***)