Perkuat Kelembagaan Manggala Agni, Langkah Strategis Kementerian Kehutanan Kendalikan Karhutla
Thomas melanjutkan, upaya efektif untuk mengurangi sebaran titik panas di Indonesia yaitu dengan pelibatan masyarakat sebagai garda depan pengendalian karhutla. Masyarakat turut dilibatkan dalam upaya pencegahan seperti pembuatan sekat bakar, patroli pencegahan, pembukaan lahan tanpa bakar serta pemanfaatan pengetahuan setempat untuk mitigasi dini karhutla.
Sementara data NASA-TERRA/AQUA confidence level high di aplikasi Sipongi+ dari Kementerian Kehutanan per 4 September 2025 tercatat 1.796 titik panas/hotspot, sebaran titik panas terbanyak terkonsentrasi di Kalimantan Barat dengan 500 hotspot. Thomas menyebut, dalam mengantisipasi itu, sejak triwulan I upaya pengendalian karhutla berfokus pada strategi pre-krisis lewat patroli terpadu, kolaborasi bersama masyarakat di tingkat tapak untuk meningkatkan kesadaran dalam pengendalian karhutla, dan penyemaian awan sebagai bentuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) jika dibutuhkan. Praktik ini utamanya dilakukan ketika sebaran titik panas potensial berkembang menjadi karhutla, sehingga perlu dikombinasikan dengan mobilisasi lintas sektor untuk penanganan melalui darat dan udara.
Kementerian Kehutanan berkomitmen dalam menurunkan luasan karhutla tiap tahun sebesar 2 persen dengan baseline luas karhutla tahun 2019 seluas 1.649.258 ha untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia. Peningkatan kolaborasi lintas sektor terus dilaksanakan melalui Tim Supervisi Pengendalian Karhutla. Tim supervisi ini diatur dalam dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 267 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Supervisi Pengendalian Kebakaran Hutan Lingkup Kementerian Kehutanan Tahun 2025. Terdiri dari Tim Pendampingan Pengendalian Karhutla Daerah, Tim Posko Pengendalian Karhutla, dan Tim Klarifikasi Pelanggaran Izin dari Kementerian Kehutanan.