Rocky Gerung: Akan Ada Reshuffle Kedua, Prabowo Ambil Jarak dari Bayang-bayang Jokowi
“Banyak orang masuk DPR hanya bermodal popularitas, tanpa mengerti ide demokrasi atau sejarah intelektual bangsa. Partai harus punya kurikulum yang membekali kader dengan cara berpikir kritis,” ujarnya.
Reshuffle sebagai Katarsis
Rocky menutup refleksinya dengan menyebut reshuffle kali ini sebagai bentuk katarsis politik. Langkah ini, menurut dia, menyalurkan kemarahan publik agar tidak meledak tak terkendali.
“Kalau tidak dibuatkan kanal, protes rakyat bisa meluap. Reshuffle ini membuat Presiden terlihat sensitif terhadap tuntutan. Tetapi masih ada pintu-pintu lain yang harus dibuka agar benar-benar terbaca sebagai pemerintahan yang jujur, adil, dan demokratis,” kata Rocky.
Dengan demikian, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo bukan hanya soal pergeseran kursi menteri, tetapi juga penanda awal perubahan arah politik nasional. Publik kini menunggu, apakah cicilan pertama ini akan berlanjut menjadi pemutusan tegas dengan masa lalu atau sekadar kompromi politik jangka pendek.
(***)