Protes Besar-besaran di Prancis di Tengah Ketidakstabilan Politik, Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi
Kini, dengan hanya 18 bulan tersisa masa jabatan dan menghadapi tingkat penerimaan yang sangat rendah, Macron dipandang oleh banyak orang sebagai akar penyebab kekacauan politik dan sosial negara tersebut.
Kritikus seperti Jean-Luc Mélenchon secara terbuka menyalahkannya atas kekacauan yang terjadi, dengan mengatakan bahwa tindakannya secara langsung telah memicu kerusuhan tersebut.
Rancangan anggaran penghematan sebesar 44 miliar euro ($52 miliar) oleh pemerintah Prancis telah menjadi alasan utama mengapa mantan Perdana Menteri Francois Bayrou menghadapi kemarahan besar.
Kini, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu juga menghadapi tekanan yang sama.
Terlebih lagi karena Lecornu adalah mantan menteri pertahanan dan sekutu dekat Macron.
Pihak berwenang mengkhawatirkan eskalasi lebih lanjut, dengan kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok kekerasan dapat membajak protes, yang mendorong polisi untuk mendesak bisnis-bisnis di pusat kota Paris untuk tutup selama demonstrasi.