PM Jepang Shigeru Ishiba Akui Pengakuan Negara Palestina di PBB
RIAU24.COM - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, meminta reformasi di Dewan Keamanan PBB dan menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai salah satu alasannya.
PM Jepang mempertanyakan apakah PBB tidak dapat membuat keputusan yang diperlukan dalam banyak kasus kritis karena hak veto anggota tetap.
Ishiba menyarankan perluasan Dewan Keamanan PBB untuk membantu mengatasi tantangan yang dihadapinya dengan legitimasi yang lebih besar dan menjadi organisasi yang lebih efektif.
PM Jepang ingin Dewan Keamanan PBB diperluas
Menyampaikan kekhawatirannya mengenai fungsi Dewan Keamanan PBB, PM Ishiba mengatakan, "Resolusi Dewan Keamanan belum diadopsi karena veto. Kami dengan tegas mendukung implementasi reformasi Dewan Keamanan yang tegas, dan Jepang sangat mendesak komunitas internasional untuk mendukung hal ini."
Ia juga berbicara tentang perang Israel-Gaza dan mengakui bahwa pengakuan Negara Palestina adalah masalah waktu, bukan masalah apakah akan diakui atau tidak.
Ia juga mengkritik Israel atas tindakan sepihaknya dalam masalah ini.
Perdana Menteri Jepang juga mendukung dunia tanpa perang nuklir, dan dunia yang bebas dari senjata nuklir.
PM Jepang mendukung pengakuan Palestina
"Pengakuan Negara Palestina bukanlah masalah apakah akan mengakuinya atau tidak, melainkan masalah kapan akan mengakuinya. Tindakan sepihak yang terus dilakukan oleh pemerintah Israel tidak dapat diterima, karena akan menutup jalan menuju solusi dua negara," ujar PM Ishiba.
"Kami bertujuan untuk mewujudkan reformasi Dewan Keamanan dengan cepat, dunia tanpa perang nuklir, dan dunia yang bebas dari senjata nuklir. Kami membayangkan dunia yang mampu mengatasi tantangan global, di mana solidaritas mengalahkan perpecahan dan toleransi mengalahkan konflik," tambahnya di tengah perebutan senjata nuklir antarnegara dan menjadikan dunia tempat yang rentan bagi perdamaian dan kerja sama global.
(***)