PTPN IV PalmCo Menggandeng Petani Melalui Program Pelatihan Mempersempit Kesenjangan Produktivitas
“SDM petani merupakan kunci. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan petani menjadi sangat penting. Kami berterima kasih kepada PalmCo yang telah mengambil peran aktif dalam peningkatan kapasitas petani,” ujar Supriadi.
Ia menambahkan, sektor sawit masih menjadi tulang punggung ekonomi Riau, menyumbang sekitar 24 persen terhadap PDRB sektor pertanian provinsi.
Secara nasional, ekspor produk kelapa sawit dan turunannya pada 2024 mencapai USD 33 miliar, menjadikannya penyumbang devisa nonmigas terbesar Indonesia. Riau sendiri tercatat sebagai produsen sawit terbesar di Tanah Air, dengan luas areal lebih dari 3,4 juta hektare, di mana sekitar 60 persen merupakan kebun milik rakyat.
“Dengan pengelolaan yang lebih baik, potensi ini bisa menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Langkah PTPN IV PalmCo ini sejalan dengan strategi besar pemerintah untuk mendorong peremajaan dan sertifikasi sawit rakyat.
Berdasarkan data BPDPKS, hingga pertengahan 2025 baru sekitar 25 persen kebun sawit rakyat yang telah tersertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Kehadiran PalmCo yang aktif memberikan pendampingan teknis dan manajerial diharapkan dapat mempercepat peningkatan produktivitas sekaligus memastikan praktik budidaya yang berkelanjutan.