RIAU24.COM - Para pemain Timnas Nigeria mogok latihan jelang laga hidup-mati di play-off Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika. 

Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap perlakuan Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) terkait masalah pembayaran. Super Eagles harus menunda langkah mereka ke Piala Dunia 2026 usai harus melewati babak play off. 

Nigeria menjadi salah satu runner-up terbaik di putaran pertama Kualifikasi setelah menempati posisi kedua di Grup C. 

Nigeria tertinggal dari Afrika Selatan dengan selisih satu poin, mengumpulkan total 17 poin dari 10 laga. Federasi Ingkar Janji Nigeria dijadwalkan berhadapan dengan Gabon di Moulay Hassan Stadium, Rabat, Maroko pada Kamis (13/11) malam WIB. 

Namun, menjelang laga krusial tersebut, para pemain memutuskan untuk mogok sebagai bentuk protes. Menurut laporan dari jurnalis Afrika, Oluwashina Okeleji, aksi ini dilakukan karena NFF belum menyelesaikan pembayaran tunjangan dan bonus yang telah dijanjikan. 

Okeleji menambahkan bahwa NFF memiliki utang bonus kepada pemain sejak tahun 2019, termasuk tunjangan untuk para pemain yang berkompetisi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Pemain Super Eagles, William Troost-Ekong, juga mengonfirmasi melalui media sosial mengenai masalah ini. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa para pemain akan tetap fokus pada pertandingan meski belum ada kepastian mengenai pembayaran. 

“Setelah resolusi ditemukan, kami akan menjadi yang pertama mengonfirmasi,” tulis Troost-Ekong dalam unggahannya. 

Troost-Ekong menegaskan bahwa fokus mereka adalah menghadapi laga besar yang akan datang, meskipun ada masalah yang belum terselesaikan. 

Drama terkait pembayaran dari NFF ini menambah panjang daftar masalah yang dihadapi Timnas Nigeria selama tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain masalah pembayaran, NFF juga mendapat kritik mengenai akomodasi pemain. Penyerang milik Fulham Alex Iwobi membuat kontroversi usai mengunggah video pendek di Snapchat yang mengolok-oloh hotel tempat timnya menginap di Maroko. 

Dalam video tersebut, Iwobi menilai hotel tersebut dalam kondisi buruk. 

Iwobi merekam kamarnya dan pemandangan beberapa gedung apartemen sederhana, sambil meringis tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Banyak pihak yang menafsirkan sikap tersebut sebagai kritik terhadap standar hotel tersebut.