Menu

Donald Trump Menulis Surat Kepada Presiden Israel Herzog, Menuntut Pengampunan Bagi Netanyahu

Amastya 13 Nov 2025, 11:56
Presiden AS Donald Trump bergandengan tangan dan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di parlemen Israel, Knesset, di Yerusalem pada 13 Oktober 2025/ AFP
Presiden AS Donald Trump bergandengan tangan dan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di parlemen Israel, Knesset, di Yerusalem pada 13 Oktober 2025/ AFP

RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Presiden Isaac Herzog untuk mengampuni Benjamin Netanyahu.

Kali ini, ia secara resmi menulis surat kepada kepala negara Israel tersebut pada hari Rabu (12 November), meminta pengampunan bagi Perdana Menteri Netanyahu, yang sedang menghadapi persidangan atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Ia diduga menerima hadiah dan menawarkan keringanan regulasi demi liputan media yang positif.

Netanyahu membantah melakukan kesalahan apa pun, mengklaim kasus-kasus tersebut bermotif politik.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menulis surat kepada Anda di saat bersejarah ini, karena kita bersama-sama baru saja mencapai perdamaian yang telah diupayakan selama setidaknya 3.000 tahun," ujar Trump dalam suratnya, seperti dilansir The Times of Israel.

"Dengan ini saya meminta Anda untuk sepenuhnya memaafkan Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri Time yang tangguh dan tegas," tulis Trump,

"Dan sekarang memimpin Israel menuju masa damai, yang mencakup kerja sama berkelanjutan saya dengan para pemimpin kunci Timur Tengah untuk menambahkan lebih banyak negara ke dalam Perjanjian Abraham yang mengubah dunia," ungkapnya.

Presiden AS menekankan bahwa "Saya sepenuhnya menghormati independensi Sistem Peradilan Israel," tetapi mengecam tuduhan korupsi terhadap Netanyahu sebagai "penuntutan politis yang tidak dapat dibenarkan."

Menyebut hubungannya dengan kepala negara Israel sebagai "hebat", Trump lebih lanjut menulis, "Isaac, kita telah menjalin hubungan yang hebat, hubungan yang sangat saya syukuri dan hormati, dan kita sepakat segera setelah saya dilantik pada bulan Januari bahwa fokus harus dipusatkan pada akhirnya untuk membawa pulang para sandera dan menyelesaikan perjanjian damai," pungkas Trump.

"Sekarang setelah kita mencapai keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, dan mampu mengendalikan Hamas, inilah saatnya untuk membiarkan Bibi menyatukan Israel dengan mengampuninya, dan mengakhiri perang hukum itu untuk selamanya," tambahnya.

Bulan lalu, dalam pidatonya di Parlemen Israel, Trump mendesak Herzog untuk mengampuni Bibi Netanyahu.

"Hei, saya punya ide. Bapak Presiden, mengapa Anda tidak memberinya pengampunan?" Kata Trump.

Menyusul pidato Knesset Presiden Trump, anggota kabinet dari partai Likud juga menandatangani surat yang meminta Presiden Isaac Herzog untuk memberikan pengampunan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

(***)