Menu

AS Desak PBB Dukung Rencana Perdamaian Gaza Trump, Peringatkan Penundaan Bakal Rugikan Palestina

Amastya 14 Nov 2025, 15:09
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mike Waltz, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah kenegaraan Palestina, selama Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025, di Markas Besar PBB di New York City/ AFP
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mike Waltz, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah kenegaraan Palestina, selama Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025, di Markas Besar PBB di New York City/ AFP

Resolusi tersebut juga akan memberi wewenang kepada negara-negara anggota untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sementara yang akan bekerja sama dengan Israel, Mesir, dan polisi Palestina yang baru dilatih untuk mengamankan perbatasan Gaza, mengawasi upaya demiliterisasi, dan membantu penonaktifan permanen senjata dari kelompok bersenjata non-negara.

ISF juga akan mendukung akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil di dalam wilayah tersebut.

Untuk pertama kalinya, draf terbaru juga secara singkat menyebutkan negara Palestina di masa depan. Setelah Otoritas Palestina melaksanakan reformasi dan pembangunan kembali dimulai di Gaza, teks tersebut menyatakan kondisi akhirnya mungkin tersedia untuk jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina.

AS mengatakan, "akan membangun dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati cakrawala politik bagi koeksistensi yang damai dan sejahtera."

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio terdengar optimis saat singgah di Kanada pada hari Rabu, mengatakan negosiasi mengenai teks tersebut mencapai kemajuan yang baik dan ia berharap Dewan akan segera bertindak.

Namun, para diplomat mengatakan beberapa masalah masih belum terselesaikan.

Halaman: 234Lihat Semua