Menu

Ukraina Konfirmasi Serangan Rudal Flamingo di Krimea dan Zaporizhzhia

Amastya 14 Nov 2025, 15:21
Gambar representatif /net
Gambar representatif /net

RIAU24.COM - Beberapa infrastruktur militer Rusia di Krimea yang diduduki, Oblast Zaporizhzhia, dan wilayah Rusia lainnya menjadi sasaran serangan jarak jauh Ukraina pada 13 November.

Kyiv menggunakan senjata jarak jauh produksi dalam negeri, termasuk rudal Flamingo dan Bars, untuk menyerang target tersebut.

Militer Ukraina menyatakan bahwa rudal-rudal tersebut menghantam terminal minyak, lokasi penyimpanan drone, dan stasiun radar, di antara lokasi-lokasi lainnya.

Pos komando dan depot di wilayah Zaporizhzhia yang diduduki sebagian juga menjadi sasaran serangan.

Menurut Pasukan Pertahanan Ukraina, serangan itu dilakukan untuk melemahkan kemampuan militer, logistik, dan ekonomi Rusia.

"Untuk melakukan serangan kompleks, Ukraina menggunakan UAV serang, amunisi loitering, dan berbagai jenis rudal. Tadi malam, beberapa sistem serangan jarak jauh diluncurkan, termasuk Flamingo, Bars, dan Liutyi (drone) yang dikembangkan di dalam negeri," demikian laporan yang dirilis oleh Angkatan Pertahanan Ukraina, sebagaimana dilaporkan Kyiv Independent.

Fasilitas penyimpanan minyak Terminal Morskoy Neftyanoy dan lokasi parkir helikopter menjadi target utama rudal Ukraina di Krimea yang diduduki.

Saat berada di Oblast Zaporizhzhia, target rudal Ukraina adalah depot minyak dekat Berdyansk dan pos komando depan Angkatan Darat Gabungan ke-5 Rusia dan Divisi Senapan Motor ke-127, menurut Kyiv Independent yang mengutip Pasukan Pertahanan Ukraina.

Rudal jelajah jarak jauh Flamingo

Rudal jelajah jarak jauh yang dikembangkan di dalam negeri, Flamingo, mampu menyerang target sejauh 3.000 kilometer (1.864 mil).

Produksi senjata dalam negeri telah mengurangi ketergantungan Kyiv pada mitra Barat, yang lambat dalam mengirimkan persenjataan yang memadai di tengah meningkatnya serangan Rusia.

Pada November 2024, Presiden Ukraina Zelensky mengumumkan bahwa Kyiv telah memproduksi 100 rudal pertamanya, dan sejak itu terus meningkatkan produksi senjata dalam negeri dan menggunakannya dalam perang melawan Rusia.

Pada bulan April tahun ini, Zelensky mengatakan bahwa lebih dari 40% senjata yang digunakan dalam perang tersebut diproduksi di dalam negeri, termasuk lebih dari 95% drone yang digunakan oleh pasukan Ukraina di medan perang melawan Rusia.

(***)