RIAU24.COM - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai langkah Ketua Umum Projo, Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra tidak tepat jika hanya ingin mendapatkan perlindungan politik.

Hal ini karena para kader tidak ingin Gerindra dijadikan sebagai tempat berlindung bagi pihak-pihak yang sedang berhadapan dengan persoalan hukum, dikutip dari rmol.id, Sabtu, 15 November 2025.

Belum lagi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikenal tidak pernah menolerir kader yang tersangkut masalah hukum.

"Prabowo tidak akan melindungi kadernya yang bermasalah hukum," sebutnya.

Alhasil, jika alasan Budi Arie hanya menghindari tekanan hukum, maka pilihan tersebut justru keliru. 

Penolakan sejumlah DPC Gerindra terhadap wacana masuknya Budi Arie dinilai berangkat dari prinsip itu.