Menu

Desa Melawan lklim : Potret Ketahanan Pangan Siak di Tengah Cuaca Yang Kian Tak Pasti

Lina 22 Nov 2025, 13:27
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - SIAK — Ketika cuaca berubah lebih cepat daripada kalender, masyarakat desa di Siak tak punya banyak pilihan selain beradaptasi. Dalam tiga tahun terakhir, pola hujan dan musim kemarau tidak lagi menentu, dan dampaknya langsung terasa pada dapur warga. Namun di tengah situasi yang sulit itu, tiga desa Tumang, Kemuning Muda, dan Belading, muncul sebagai contoh bagaimana ketahanan pangan dapat dibangun dari bawah, dari tangan-tangan yang tetap bekerja meski kondisi serba tidak pasti.

 Tumang: Menjaga Sawah dari Kepungan Rob 

Desa Tumang di Kecamatan Sungai Apit setiap tahun menghadapi ancaman rob. Air asin yang menyusup ke sawah membuat tanah “mengeras” dan padi tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Di sebuah pagi berkabut, Rahmad (47) menunjuk bekas garis putih di pematang sawah.“Ini bekas garam. Kalau rob datang dua kali saja, tanah bisa rusak. Tapi kami tidak mungkin berhenti menanam,” katanya.

Untuk bertahan, warga Tumang memilih langkah-langkah sederhana namun efektif seperti Menanam padi toleran salinitas seperti Inpari 34, Membangun embung mini untuk menampung air hujan, Menghidupkan kembali peran pawang air kampung tokoh lokal yang membaca pola cuaca. Perubahan ini memberikan hasil yang nyata. Produktivitas padi meningkat dari 2,1 ton/ha menjadi 3,4 ton/ha dalam dua tahun.

Kepala Desa Tumang menegaskan “Kalau nunggu bantuan, sawah bisa tenggelam duluan. Makanya kami bergerak sendiri.”

Halaman: 12Lihat Semua