Menu

Thailand Kembali Melancarkan Serangan Udara Terhadap Kamboja Meski Ada Mediasi Trump

Amastya 8 Dec 2025, 13:43
Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet sementara Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul (tengah) menyaksikan penandatanganan seremonial perjanjian gencatan senjata di sela-sela KTT ke-47 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala
Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet sementara Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul (tengah) menyaksikan penandatanganan seremonial perjanjian gencatan senjata di sela-sela KTT ke-47 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala

RIAU24.COM Thailand melancarkan serangan udara baru terhadap Kamboja pada hari Senin (8 Desember), ungkap militer Thailand, di tengah saling tuding atas bentrokan perbatasan yang menewaskan seorang tentara Thailand.

Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menengahi perjanjian damai antara kedua negara tetangga tersebut pada bulan Oktober.

Sebelumnya pada hari yang sama, juru bicara Angkatan Darat Thailand, Winthai Suvaree, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Kamboja menembaki pasukan Thailand di Provinsi Ubon Ratchathani.

Setelah itu, Angkatan Darat menerima laporan bahwa tentara Thailand diserang dengan senjata api pendukung, yang mengakibatkan satu tentara tewas dan empat lainnya luka-luka.

Ia menambahkan bahwa Thailand telah mulai menggunakan pesawat untuk menyerang target militer di beberapa wilayah guna meredam serangan pasukan Kamboja.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengonfirmasi bahwa serangan yang menargetkan pasukan mereka dilancarkan oleh pasukan Thailand di provinsi perbatasan Preah Vihear dan Oddar Meanchey, Senin dini hari.

Halaman: 12Lihat Semua