Seberapa Dahsyat Gempa Berkekuatan 7,6 Skala Richter di Jepang? Setidaknya 10 Orang Terluka
RIAU24.COM - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Jepang utara pada Senin malam (8 Desember) melukai sedikitnya 10 orang, pernyataan pihak berwenang pada Selasa (9 Desember).
Meskipun gempa bumi tersebut sempat memicu peringatan tsunami, tidak ada kerusakan besar.
Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi pukul 23.15 di lepas pantai Aomori, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Badan tersebut memperingatkan bahwa gempa tersebut meningkatkan kemungkinan gempa serupa atau bahkan lebih kuat dalam beberapa hari mendatang.
10 orang terluka akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter di Jepang
Sebagian besar korban luka yang dilaporkan adalah korban luka ringan, tetapi satu orang di Hokkaido mengalami luka serius, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran.
Warga di seluruh wilayah tersebut menggambarkan guncangan keras dan tajam yang berlangsung sekitar 30 detik.
Mengutip reporter AFP di Hokkaido, mereka melaporkan bahwa alarm ponsel pintar berbunyi saat tanah bergetar.
Rekaman dari area tersebut menunjukkan pecahan kaca berserakan di jalan-jalan, sementara sekitar 2.700 rumah di Aomori mengalami pemadaman listrik sementara, lapor Kyodo News.
Dinas pemadam kebakaran setempat juga menerima beberapa laporan kebakaran tak lama setelah gempa, meskipun detailnya masih terbatas.
Ketakutan akan tsunami
Pihak berwenang awalnya mengkhawatirkan kemungkinan terburuk.
JMA memperingatkan bahwa gelombang tsunami setinggi tiga meter dapat menghantam sebagian pantai dan mendesak ribuan penduduk untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pada akhirnya, gelombang terbesar yang tercatat mencapai sekitar 70 sentimeter, dan peringatan dicabut setelah beberapa jam.
Layanan kereta peluru dihentikan di beberapa bagian wilayah tersebut sementara para teknisi memeriksa kerusakan pada rel.
Tohoku Electric Power menyatakan tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Higashidori di Aomori maupun di fasilitas Onagawa di Miyagi.
Perdana Menteri Sanae Takaichi mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati selama seminggu ke depan.
"Harap dengarkan informasi dari JMA atau pemerintah daerah selama sekitar satu minggu dan periksa apakah perabotan sudah diperbaiki .... dan bersiaplah untuk mengungsi ketika merasakan guncangan," ujarnya.
Jepang merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia, terletak di persimpangan empat lempeng tektonik utama di sepanjang Cincin Api Pasifik.
Negara kepulauan ini mengalami sekitar 1.500 gempa setiap tahun, sebagian besar gempa ringan tetapi tidak selalu berbahaya.
(***)