Menu

Arab Saudi Menyaksikan Hujan Salju untuk Pertama Kalinya dalam Beberapa Dekade

Amastya 23 Dec 2025, 12:39
Arab Saudi mengalami hujan salju untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade/ AFP
Arab Saudi mengalami hujan salju untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade/ AFP

RIAU24.COM Arab Saudi, yang biasanya dikenal dengan panas terik dan gurun pasirnya yang luas, baru-baru ini menyaksikan peristiwa musim dingin yang tak terduga berupa hujan salju lebat, hujan, dan penurunan suhu yang tajam yang melanda sebagian besar wilayah negara itu.

Fenomena cuaca langka ini membuat warga setempat gembira sekaligus khawatir.

Peristiwa ini merupakan pengingat nyata tentang bagaimana perubahan iklim berkontribusi pada cuaca yang semakin tidak dapat diprediksi di wilayah yang tidak siap menghadapi kondisi ekstrem seperti itu.

Arab Saudi bagian utara mengalami hujan salju yang secara dramatis mengubah lanskap pegunungan Provinsi Tabuk.

Trojena, daerah dataran tinggi di Jebel Al-Lawz, yang terletak 2.600 meter di atas permukaan laut, diselimuti salju, sementara hujan ringan juga turun di wilayah tersebut.

Salju juga tercatat di beberapa bagian Wilayah Hail, termasuk di sekitar kota Hail, yang merupakan kejadian luar biasa untuk Timur Tengah yang biasanya kering.

Pada dini hari, suhu turun di bawah titik beku di beberapa daerah, menciptakan kondisi ideal untuk penumpukan salju di dataran tinggi.

Selain salju, hujan juga meluas, mempengaruhi beberapa wilayah. Bir Bin Hermas, Al-Ayinah, Ammar, Kegubernuran Al-Ula, Shaqra, dan daerah sekitarnya mengalami hujan ringan hingga sedang.

Riyadh, Qassim, dan Wilayah Timur mengalami hujan yang lebih deras, dengan beberapa daerah melaporkan hujan lebat.

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) mengkonfirmasi bahwa salju juga tercatat di Al-Majmaah dan Al-Ghat, yang terletak di utara Riyadh, di mana salju menumpuk di lapangan terbuka dan dataran tinggi.

Hussein Al-Qahtani, juru bicara NCM, menjelaskan bahwa front dingin, dikombinasikan dengan awan pembawa hujan, membawa cuaca ekstrem ini ke bagian tengah dan utara negara itu.

Ia memperingatkan bahwa suhu akan tetap rendah, terutama di daerah utara dan tengah, dan mendesak warga untuk berhati-hati saat berkendara dan menghindari lembah yang rawan banjir.

Pemandangan pegunungan yang tertutup salju, yang banyak dibagikan di media sosial, menarik banyak orang ke Al-Majmaah dan Al-Ghat.

Karena cuaca buruk, sekolah-sekolah di Riyadh beralih ke pembelajaran jarak jauh demi keselamatan.

Para ahli meteorologi mengatakan bahwa meskipun kondisi atmosfer tertentu memicu peristiwa ini, frekuensi pola cuaca yang tidak biasa seperti ini semakin meningkat, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim yang lebih luas.

Hujan salju langka di Arab Saudi menambah daftar anomali cuaca global, seperti curah hujan yang tidak terduga di UEA, gelombang panas yang hebat di Asia Selatan, banjir bandang di wilayah Timur Tengah yang biasanya kering, dan salju yang tidak biasa di beberapa bagian Eropa dan Afrika Utara, yang menyoroti bagaimana perubahan iklim mengubah cuaca di seluruh dunia.

(***)