Menu

Pakistan Menandatangani Kesepakatan Ekspor Senjata Besar Senilai 4 Miliar Dolar AS dengan Pasukan Libya

Amastya 23 Dec 2025, 12:44
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM Pakistan dilaporkan telah menyelesaikan kesepakatan senjata besar-besaran dengan Libya untuk menjual peralatan militer senilai $4 miliar kepada Tentara Nasional Libya, termasuk jet tempur, pesawat latih, dan perangkat keras militer lainnya, menurut pejabat Islamabad.

Salah satu perjanjian ekspor senjata terbesar yang pernah ada untuk Pakistan ini dinegosiasikan selama pertemuan antara kepala militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, dan wakil komandan LNA di Benghazi.

Kesepakatan ini tercapai meskipun ada embargo PBB terhadap Libya.

Menurut laporan, perjanjian tersebut mencakup ekspor jet tempur multiperan JF-17 yang dikembangkan bersama dengan China, pesawat latih Super Mushak, dan peralatan darat, laut, dan udara lainnya.

Kesepakatan ini kemungkinan akan mendapat sorotan internasional karena Libya telah berada di bawah embargo senjata PBB sejak 2011, yang diberlakukan setelah pemberontakan yang menggulingkan Muammar Gaddafi.

Embargo tersebut mensyaratkan persetujuan PBB terlebih dahulu untuk setiap transfer senjata, peralatan militer, atau bantuan terkait kepada pihak-pihak di Libya.

Namun, sebuah panel ahli PBB dalam laporan Desember 2024 menyatakan bahwa embargo tersebut sebagian besar masih tidak efektif.

Panel tersebut mencatat bahwa beberapa negara asing secara terbuka telah menyediakan senjata, pelatihan, dan dukungan militer kepada pasukan yang bersaing di Libya timur dan barat, sehingga melemahkan upaya internasional untuk menstabilkan negara yang dilanda konflik tersebut.

(***)