Menu

Miris Banget, Keluarga Diminta Bayar Jutaan Rupiah untuk Bawa Pulang Jenazah Korban Tsunami dari RSUD

Satria Utama 27 Dec 2018, 10:35
RSUD Serang
RSUD Serang

RIAU24.COM -  Sungguh miris nasib yang dialami keluarga korban tsunami di Banten ini. Sudahlah kehilangan anggota keluarga yang sangat dicintai, mereka juga harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk bisa membawa pulang jenazah kerabarnya.

Keluhan ini disampaikan Badiamin Sinaga saat mengetahui ia diminta membayar jutaan rupiah untuk mengeluarkan jenazah dari Rumah Sakit Umum dr Drajat Prawiranegara, yang merupakan rumah sakit daerah Kabupaten Serang.

Pembayaran tersebut, kata Budiamin dengan alasan untuk biaya perawatan jenazah dan transportasi, biaya itu disebutkan untuk formalin dan mobil jenazah."Kejadian itu benar terjadi. Mungkin dipikir karena korban orang Jakarta jadi akan mudah diminta uang," kata Badiamin melalui sambungan telepon seperti dilansir merdeka.com Kamis (27/12).

"Ada kwitansinya. Jelas tertulis di situ, kalau hanya omong-omong kan tidak ada bukti. Kalau ini ada buktinya, jelas," sambungnya seraya mengatakan pembayaran itu dianggap terlalu besar

Dijelaskannya pembayaran tersebut, untuk ketiga korban meninggal akibat tsunami. Ketiganya merupakan keluarga dari Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. "Korban sedang berlibur di Carita saat peristiwa tsunami terjadi," ujarnya.

Pembayaran berbeda-beda, korban atas nama Ruspin Simbolon, Rp3.900.000 untuk biaya pemulasaraan jenazah, formalin dan mobil jenazah. Korban atas nama Leo Manulang dikenakan biaya Rp 1.300.000 untuk biaya pemulasaraan jenazah dan formalin. Sedangkan bayi Satria, Rp 800.000 untuk biaya pemulasaraan jenazah, formalin.

Plt Kepala Rumah Sakit dr. Derajat Prawiranegara Sri Nurhayati yang dikonfirmasi soal pungutan itu mengaku baru mengetahui adanya pungutan tersebut. "Saya baru tahu dari Mas. Harusnya tidak boleh ada pungutan. Tapi saya akan pastikan dulu," kata Sri melalui sambungan telepon. ***

 

R24/bara