Menu

Di CFD, Anak Milenial Jakarta Deklarasikan Anti Ekstrimisme dan Radikalisme

M. Iqbal 6 Jan 2019, 18:35
Convey Festival #MeyakiniMenghargai area CFD Jl. Sudirman, Jakarta
Convey Festival #MeyakiniMenghargai area CFD Jl. Sudirman, Jakarta

RIAU24.COM - Lima anak remaja naik ke atas panggung bertuliskan Convey Festival #MeyakiniMenghargai area CFD Jl. Sudirman, Jakarta, lalu secara serempak melontarkan deklarasi Anti Ekstrimisme dan Radikalisme.

Deklarasi ini kemudian diikuti oleh lebih dari seratus generasi muda lainnya di bawah panggung dengan antusias.

Deklarasi ini merupakan bagian dari rangkaian acara Convey Festival #MeyakiniMenghargai, yang sebelumnya telah sukses terlaksana pula di Yogyakarta dan Makassar, 9 dan 16 Desember 2018.

"Sudah banyak riset dan survei yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat intoleransi dan radikalisme di berbagai kalangan masyarakat, terutama kalangan muda. Jadi sudah bukan sebatas guliran isu saja. Berita ini perlu ditindaknyata. Sebagian kita masih menilai biasa-biasa saja sekedar penyebaran ujaran kebencian dan eksklusivisme, tanpa kita tahu dampak setelahnya pada orang yang kita hakimi berbeda dan menjadikan kita berani melakukan tindakan kekerasan terhadap mereka, tanpa kita tahu pula bahwa dampaknya lebih besar yakni meruntuhkan keharmonisan bangsa yang lahir di atas keberagaman," kata Project Officer Convey Festival #MeyakiniMenghargai, Hani Samantha kepada Riau24.com dalam keterangan rilisnya, Minggu, 6 Januari 2019.

Isu nir-toleransi dan ekstremisme dalam beberapa tahun belakangan makin merebak. Kejadian bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga di markas polisi di Jawa Timur tahun lalu makin menguatkan bahwa isu ektremisme dengan kekerasan di negeri ini bukan sekadar isapan jempol.

Convey Indonesia sendiri merupakan program yang diselenggarakan oleh PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat) UIN Jakarta dan UNDP (United Nations Development Program) bekerjasama dengan beragam komunitas dan organisasi penggerak perdamaian yang bertujuan mencegah ekstremisme kekerasan di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebijakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama.

Halaman: 12Lihat Semua