Menu

Terkait Doa Kiai Maimun, Gerindra: Romi Coba Buktikan Siapa yang Framing

Siswandi 3 Feb 2019, 16:07
Presiden Jokowi memberi sambuatan dalam kegiatan
Presiden Jokowi memberi sambuatan dalam kegiatan "Sarang Berdzikir untuk Indonesia Maju” di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah. Foto: int

RIAU24.COM -  Video ulama karismatik KH Maimun Zubair saat membaca doa di akhir acara “Sarang Berdzikir untuk Indonesia Maju” pada Jumat, 1 Februari 2019, saat ini telah viral di media sosial. Hal itu disebabkan Mbah Maimun salah menyebut nama saat berdoa. Ketika itu, nama Joko Widodo disebut sang kiai menjadi Prabowo Subianto.

Peristiwa ini terjadi ketika Presiden Jokowi menghadiri acara “Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju”, di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat akhir pekan kemarin. 

Dalam video itu, Jokowi yang duduk di samping Mbah Maimun tetap menundukkan kepala sambil mengangkat kedua tanganya. 

“Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana,” demikian potongan doa pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang itu yang viral di media sosial. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya kurang lebih seperti ini "Ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin, Pak Prabowo, jadikan ya Tuhan kami.” 

Terkait hal itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, menyampaikan klarifikasi terkait video doa Kiai Maimun Zubair yang mendoakan Prabowo Subianto. 

Meski sempat diralat, sehingga didoakan dan disebut nama Joko Widodo. Secara spesifik, Romi menyebut pendukung Prabowo yang mengedit video itu.

"Karenanya, kepada para tukang framing pendukung @prabowo yang hobi ngedit dan motong video, hentikanlah cara-cara kotor dan menjijikkan untuk menang itu. Gunakanlah nalar, kreativitas dan kecerdasan. Bukan manipulasi, kebohongan dan fitnah," tulis Rommy dalam siaran persnya, Sabtu 2 Februari 2019.

Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Nizar Zahro membantah tuduhan itu. "Saya tidak tahu siapa yang memotong, siapa yang mengedit. Tapi saya pikir, itu kan foto dan video dari kubu dia sendiri, dari kubu sebelah," kata Nizar, Minggu 3 Februari 2019 dilansir viva.co.id.

Menurut Nizar, kubu Jokowi tinggal menampilkan saja klarifikasi di youtube atau media sosial yang lain. Tidak perlu, mencari-cari kesalahan ke kubu Prabowo.

Nizar sekaligus membantah pernyataan dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy. Yakni bahwa pendukung Prabowo hobi mengedit video.

"Buktikan kalau itu yang framing siapa, yang berdoa siapa. Kita dari 02 menghargai, hormat dan taat pada alim ulama," tegasnya. ***