Menu

Karlahut, Kadiskes Meranti: Masyarakat Diminta Waspada ISPA

Ahmad Yuliar 19 Feb 2019, 17:29
Kabid P2P Diskes Meranti,  Muhammad Fakhri saat memberikan keterangan /mad
Kabid P2P Diskes Meranti, Muhammad Fakhri saat memberikan keterangan /mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG – Masyarakat Kepulauan Meranti diminta agar mulai mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Karena kondisi cuaca saat ini ditambah dengan adanya kejadian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) sangat berpotensi menjangkiti masyarakat secara massal.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Asrul Meldi mengatakan setiap tahun penyakit ISPA dipastikan menyerang masyarakat Meranti. Bahkan jumlah kasusnya cukup tinggi

“Makanya kita mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat waspada. Sehingga tidak menjadi korban nantinya,” katanya,

Menurutnya salah satu upaya mencegah penyakit ISPA hinggap ketubuh kita dengan tidak sering keluar rumah, banyak minum air putih dan menjaga pola makan. Walaupun tidak dianggap berbahaya, namun jika meningkat menjadi penyakit yang lebih parah seperti sesak nafas, maka bisa mengakibatkan kematian.  

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Muhammad Fakhri menginformasikan jumlah penderita ISPA sepanjang tahun 2018 lalu sebanyak 26,168. Jika dirata-ratakan tiap bulan jumlah penderita diatas 2000 orang.

“Selama bulan Januari 2019 saja sudah sebanyak 2,282 kasus. Sementara untuk bulan Februari akan dirilis awal Maret nanti,” ungkapnya.

Walaupun Meranti sedang menghadapi bencana Karlahut, Fakhri menegaskan belum ada dampak langsung terhadap peningkatan penderita ISPA. Sebab dari data mereka jumlah penderita masih kategori normal.

“Kalau ada dampak Karhutla terhadap ISPA, maka akan terjadi peningkatan drastis. Minimal dua kali lipat dari angka biasa setiap bulan,” ujarnya.

Meski begitu, ia tetap mengharapkan masyarakat bisa menghindari jangan sampai terjangkit ISPA. Terutama anak-anak.

“Ispa identik dengan Influensa dimana disebabkan Virus. Pola hidup dan kondisi cuaca penyebabnya. Karena akan membuat daya tahan tubuh menurun,” katanya.

Untuk menghitung jumlah penderita ISPA di Meranti, Fahri mengaku memaksimalkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Dimana seluruh Puskesmas diwilayah Meranti wajib melaporkan masyarakat yang didiagnosa menderita suatu penyakit yang meminta penanganan.  Dengan dapat mengatahui secara dini, maka seluruh SDM yang ada di seluruh Puskesmas diminta segera melakukan penyuluhan kesehatan.

“Kami menghimbau seluruh Puskesmas selalu melakukan penyuluhan kesehatan.  Meminta masyarakat untuk selalu menjaga dan meningkatkan kondisi tubuh, meningkatkan minum air putih, menjaga pola makan, dan  tidak jajan sembarangan bagi anak-anak,” terangnya.(***)


R24/phi