Menu

Ricuh Saat Debat Kedua, KPU akan Pangkas Jumlah Penonton Debat di Lokasi Acara

Satria Utama 20 Feb 2019, 17:05
Ricuh Saat Debat Pilpres Kedua
Ricuh Saat Debat Pilpres Kedua

RIAU24.COM -  JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengurangi jatah penonton di lokasi debat cawapres pada 17 Maret mendatang. Keputusan ini diambil untuk menghindari terulangnya kericuhan seperti yang terjadi pada debat capres kedua, 17 Februari lalu.

"Karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman, dan lebih fokus, jumlah pendukung diusulkan dikurangi. Nanti jumlahnya ya kurang lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Ketua KPU Arief Budiman usai rapat evaluasi di Kantor KPU, Jakarta, seperti dilansir cnnindonesia, Rabu (20/2).

Saat debat capres kedua KPU menetapkan jumlah penonton yang hadir 600 orang. Dari jumlah itu sebanyak 140 kursi diberikan kepada masing-masing pasangan calon. Sisa kursi diperuntukkan bagi tamu undangan KPU. "Untuk angka pasti jumlah kursi penonton bakal diumumkan pada rapat minggu depan," katanya.

Selain mengurangi jumlah penonton, KPU juga akan menunjuk tim khusus untuk mengatur ketertiban debat. Hal ini menyusul keributan antara pendukung Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi nyang dipicu ucapan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo.

"Floor manager itu untuk mengatur kalau ada ketidaksepahaman, ada keributan, mereka yang menenangkan. Saat debat berlangsung, saat break, pokoknya mereka yang tanggung jawab," ucap Arief.

Debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta akhir pekan lalu memang sempat diwarnai sejumlah insiden. Para pendukung Prabowo sempat ada protes kepada KPU dan Bawaslu atas ucapan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

Selain protes dari BPN, debat capres kedua juga diwarnai aksi saling sorak antara pendukung kedua pasangan calon. Pendukung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf menyoraki kubu Prabowo dengan kalimat 'Tukang Bohong'. Sedangkan pendukung Prabowo-Sandi menyoraki kubu Jokowi dengan kalimat 'Raja Utang'. ***

 

R24/bara