Menu

Go-Jek dan Grab Terus Berebut Untuk Menjadi Aplikasi Super

8 Mar 2019, 15:49
Grab
Grab

RIAU24.COM - Go-Jek dan Grab memulai bisnis mereka dengan menawarkan aplikasi ojek online di negara masing-masing, dan mengambil langkah berbeda untuk menarik konsumen. Kemudian, mereka memperluas layanan mereka dan menjadi duopoli di Asia Tenggara.

Dalam perlombaan mereka melawan satu sama lain untuk menjadi "aplikasi super" pertama di Indonesia, Go-Jek dan Grab semakin mirip dalam hal fitur, tetapi masih terasa berbeda dalam pendekatan mereka terhadap status aplikasi super.

Go-Jek berfokus pada mendorong teknologi keuangan (fintech) dengan Go-Pay e-wallet, sementara Grab berkonsentrasi pada layanan pengiriman GrabFood. Penekanan Go-Jek pada fintech pertama kali menjadi jelas ketika pendiri Nadiem Makarim mengkonfirmasi pada akhir 2017 bahwa Go-Pay akan menjadi spin-off tahun berikutnya.

“Rencananya sangat jelas. Go-Pay memiliki lisensi uang elektronik [dari Bank Indonesia]. Jadi rencana kami adalah membawa Go-Pay di luar aplikasi Go-Jek, ”katanya.

Nadiem berpegang teguh pada kata-katanya ketika Go-Pay bermitra dengan hampir 400.000 pedagang pada Desember tahun lalu dengan nilai transaksi e-wallet mencapai USD 6,3 miliar.

Go-Pay saat ini memegang pangsa tertinggi pasar e-wallet Indonesia, yang diperkirakan akan bernilai USD 25 miliar pada tahun 2023, menurut laporan RedSeer baru-baru ini.

Halaman: 12Lihat Semua